“Saudara-saudara yang kekasih dalam nama Yesus Kristus. Hari ini kita mengucap syukur kepada Tuhan, karena gereja kita berulang tahun yang ke-60 dan HKBP berjubileum 150 tahun, marilah mengucap syukur atas berkatNya yang telah kita terima selama ini,” kata Praeses Pdt Mori Sihombing MTh di hadapan warga HKBP Kebayoran Baru saat pengumpulan persembahan pada pesta gotilon gereja ini.
Anak Sekolah Minggu, remaja dan tua muda tampak riang membawa silua sebagai persembahan syukur kepada Tuhan atas berkat dan perlindunganNya selama 60 tahun HKBP Kebayoran Baru. Mereka dengan tertib menuju altar sambil menyanyikan lagu dari Buku Ende No 848 “Di son adong huboan Tuhan.”
Ada tiga acara yang dirayakan hari itu; pesta gotilon, jubileum 60 tahun HKBP Kebayoran Baru dan jubileum 150 tahun HKBP. Selama kebaktian diselang-selingi koor yang dinyanyikan; Glorius Choir, PS Seksi Ama, HKBP Kebayoran Lama dan HKBP Tridarma. Berkumandang juga Hymne HKBP Kebayoran Baru dipimpin St Roland P Hutapea.
Kebaktian dipimpin Pdt PH Nainggolan MTh, Pdt Dr Luhut Hutajulu dan Pdt H Lumbantobing STh. Kotbah disampaikan Praeses Distrik 8 Jawa Kalimantan, Pdt Mori Sihombing berdasarkan Mateus 21-14-22. Doa syafaat oleh Pdt MR Situmorang STh.
Usai kebaktian dilanjutkan dengan hiburan dan tortor dari sektor. Hingga acara selesai warga HKBP Kebayoran Baru tetap setia mengikuti pesta.
Ketua Panitia St AM Sinaga, mengatakan, hasil pesta akan dijadikan modal pertama untuk pembangunan Youth Centre. Pembangunan ini diperkirakan menelan biaya sekitar Rp 1 miliar. Youth Centre akan dibangun sedemikian rupa sehingga berbagai kegiatan yang bernuansa Batak dapat ditampilkan di tempat ini. Termasuk budaya Batak bernuansa Kristen akan diperkanalkan kepada anak Sekolah Minggu melalui Youth Centre. “Merekalah generasi penerus gereja, sebab itu budaya Batak harus secara dini diperkenalkan kepada anak Sekolah Minggu,” kata Sinaga kepada Suara HKBP.
Sejarah Singkat
HKBP Kebayoran Baru berdiri 18 Mei 1951 yang waktu itu dilayani Pdt K Nainggolan. Gereja ini pagaran HKBP Kernolong. Pada 1955 dibeli sebidang tanah bekas persawahan seluas 1600 meter. Waktu itu kebaktian masih mempergunakan tenda.
Pada 1956 warga HKBP Kebayoran Baru tercatat sekitar 60 kepala keluarga. Kala itu wilayah Kebayoran Baru belum dilalui angkutan umum. Termasuk jalan masih tanah dan kalau hujan turun jalanan menjadi becek dan licin.
Pembangunan gereja dimulai Maret 1957 dan peletakan batu pertama oleh Ds PT Sarumpaet mewakil pucuk pimpinan HKBP. Ds PT Sarumpaet waktu itu menjabat sebagai Pusroh Angkatan Darat. Tahun 1961 digantikan Pdt RJ Tambunan sebagai pendeta resort, sekaligus Kepala Pusroh AD.
Saat ini HKBP Kebayoran Baru dilayani Pdt PH Nainggolan (pendeta resort) Pdt Luhut Hutajulu, Pdt MR Situmorang dan Pdt H Lumbantobing yang didukung puluhan sintua. bas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar