Kamis, 30 Juni 2011

SMK HKBP PANGALOAN HANCUR DIGUNCANG GEMPA

Gempa yang berkekuatan 5,5 scala Richter yang mengguncang Tarutung-Pahae dan sekitarnya, mengakibatkan kerusakan hebat di berbagai tempat. Kerusakan parah terjadi mulai dari Pahae Julu, Pangaloan, Sarulla, Simangumban, Pubatua, Janjiangkola. Beberapa gereja, mesjid, gedung sekolah, perkantoran, rumah dan sejumlah jembatan mengalami kerusakan berat dan tidak dapat dipergunakan lagi.

Gempa juga merubuhkan rumah salah satu warga Huta Silangkitang, Pangaloan marga Sihombing, hingga tertimbun longsoran Bukit Silangkitang Dolok. Namun tidak ada korban karena di saat gempa terjadi, warga sudah lebih dulu berhamburan keluar rumah.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) HKBP Pangaloan Pahae Jae, tidak luput dari hantaman gempa yang mengguncang Pahae. Dulu namanya SMP HKBP, saat ini menjadi SMK HKBP. Sekolah ini tidak dapat dipergunakan untuk proses belajar mengajar karena kerusakan di hampir semua bangunan.

Salah satu alumni SMP HKBP Pangaloan, Ya’maro Sitompul yang tinggal di Bekasi menghubungi beberapa alumni dan warga Pahae, Pangaloan, di Jabodetabek untuk sama-sama peduli dan saling mendukung dalam pengumpulan dana untuk disumbangkan kepada korban gempa di Pahae.

Penggalangan dana diadakan oleh Ikatan Anak Rantau Rura Pangaloan (IARRP) dengan menggelar “Malam Dana Peduli Kasih” Minggu (19/6) di Lapo “ ONDIHON“

Jalan Pramuka, Jakarta Timur, milik Anton Sihombing anggota DPR.

Malam itu terkumpul sumbangan dari para pengunjung lapo dan anak rantau, Rp 20 juta. Dana tersebut kontan dan spontanitas. “Biarlah Tuhan yang membalas kebaikan bapak dan ibu yang terkasih,” kata Ya’maro Sitompul yang sekaligus pengurus IARRP. Acara tersebut dihibur artis ibukota Novel Sitompul, Parlin Sitompul, Ya’maro Sitompul dan Amstrong Simamora sebagai pemain Saxophone.

St Alden Sitompul salah satu sintua di HKBP Pangaloan, menjelaskan, gereja HKBP Pangaloan mengalami kerusakan yang cukup berat. Gereja tertua di Tanah Batak yang didirikan Pdt Klemmer, 1862, pada 2012 akan merayakan jubileum 150 tahun. Bangunan gereja dan palaspalas (menara) miring ke kanan. Beberapa tiang di dalam gereja sudah hampir patah dikarenakan banguan gereja memang sudah dimakan usia. Atap bocor karena bergeser dari posisi semula serta asbes hancur. Termasuk langgatan retak dan patah.

Saat ini pengurus gereja dan sekolah HKBP Pangaloan bekerja keras supaya sekolah dan gereja yang rusak dapat segera diperbaiki.

HKBP Pangaloan, 2-3 Juli 2011 akan merayakan prajubileum menyongsong Jubileum 150 Tahun 2012. Direncanakan perantau Rura Pangaloan Pahae akan pulang kampung merayakan acara tersebut. Ikatan Anak Rantau Rura Pangaloan (IARRP) yang di ketuai TSP Sitompul dan Poltak Simanjuntak sebagai sekretaris akan ikut ambil bagian pada perayaan tersebut.

Untuk menghibur acara prajubileum HKBP Pangaloan, artis ibukota/pencipta lagu/musisi otodidak Ya’maro Sitompul sudah menciptakan lagu Gempa Bumi Pahae.“ Lagu ini akan didendangkan di Pahae untuk menghibur para korban bencana alam gempa bumi.

Selain lagu tersebut Ya’maro juga sudah mempersiapkan lagu ciptaanya sendiri dan sudah dikirim untuk dipelajari anak-anak SMK HKBP Pangaloan dan komunitas koor gereja HKBP Pangaloan. Lagu yang akan dinyanyikan pada saat perayaan Juli ini, antara lain: Jubileum, Pararat Barita, Sada do Huria i, Rura Pangaloan, Pahae Jae-Pahae Julu, Salib Kasih, Silindung Nauli. Semua lagu ciptaan Ya’maro Sitompul ini, akan dilelang dan hasilnya disumbangkan kepada HKBP Pangaloan dan SMK serta para korban gempa lainnya.

Bagi yang tergerak hatinya untuk membantu saudara kita di Pahae silahkan mengirimkannya melalui BRI Unit Sarulla, No Rek: 5392-01-003659-53-1 a.n. Dewan Sekolah Huria HKBP Pangaloan.

Ya’maro Sitompul menyampaikan berita ini kepada Suara HKBP di Jakarta. bas

Tidak ada komentar: