Kamis, 24 Maret 2011

Suaranya Belum Nyaring

Sudah macet ditambah hujan lagi membuat arus lalulinats di Jakarta hari itu, benar-benar tidak bergerak. Bukan hanya jadwal “Malam Syukuran dan Keakraban HUT ke-5 majalah Suara HKBP yang molor satu jam, tapi undangan pun ada yang urung datang dan harus balik arah untuk pulang. Acara syukuran yang diadakan di HKBP Menteng Lama, tetap berlangsung walaupun jumlah yang hadir jauh dari yang diharapkan.

Sebelum penobatan 17 inspirator Batak pilihan Suara HKBP didahului kebaktian yang dipimpin Pdt Drs Baharuddin Silaen MSi dan kotbah disampaikan Pdt Esron Tampubulon MTh, Praeses Distrik 19, Jakarta 3. Kebaktian diselang-selingi koor; Koor Misioner HKBP Menteng Lama, PS Gracia Punguan Parompuan Distrik Jawa Kalimantan dan PS Gloryfiers HKBP Kebayoran Baru.
Pdt Esron dalam kotbah yang dikutip dari 2 Timoteus 4: 2, mengatakan, memberitakan Injil berbeda dengan bercerita atau mendongeng. Memberitakan Injil adakalanya tidak harus tergantung pada situasi dan kondisi, apakah waktunya tepat atau tidak, diterima atau tidak? Tapi memberitakan Injil, harus siap sedia baik atau tidak baik waktunya. Sebab berita Injil atau firman Tuhan adalah berita keselamatan, kebenaran, keadilan, pengharapan dan kasih.
Pada acara hiburan Greta Sihombing dari HKBP Duren Sawit dan Putri Silitonga menyumbangkan beberapa lagu.
Dalam sambutan Ketua Panitia HUT St Kapler Marpaung MMin, menjelaskan latar belakang pemilihan inspirator Batak yang diselenggarakan majalah Suara HKBP. Apa yang kami lakukan masih jauh dari sempurna. Begitu juga terhadap inspirator Batak pilihan majalah ini masih belum sempurna, tapi apa yang kami lakukan adalah sebagai suatu kepedulian Suara HKBP terhadap apa yang dilakukan tokoh Batak selama ini. “Biarlah apa yang mereka perbuat menjadi inspirasi bagi banyak orang,” kata Kapler yang juga pemimpin perusahaan majalah ini.
Praeses Distrik 8 Jawa Kalimantan Pdt Mori Sihombing MTh yang sekaligus Pemimpin Umum Suara HKBP, menjelaskan perjalanan Suara HKBP selama lima tahun ini. Keberadaan majalah ini sangat prihatin dalam hampir semua bidang, baik redaksi maupun bidang nonredaksi. Selain honor yang sangat kecil, peralatan yang digunakan pun sudah “outdate.” Sudah kurang layak digunakan, tapi karena tidak ada biaya menggantinya, peralatan itulah yang dimanfaatkan. Boleh dikatakan, pekerjaan redaksi dan wartawan adalah “pengabdian.” “Bagaimana kita hendak menuntut banyak, sedangkan kewajiban pun tidak terpenuhi?” ujar Mori.
Di hadapan hadirin yang juga dihadiri Praeses Distrik 21, Jakarta 3, Pdt Dr Lukman Panjaitan dan Praeses Distrik 19 Jakarta 2 Pdt Esron Tampubolon, Mori Sihombing menyampaikan, agar gereja-gereja yang ada di tiga distrik ini sama-sama mendukung Suara HKBP sebagai media rohani dan informasi milik kita bersama. Majalah ini bukan hanya milik Distrik Jawa Kalimantan, tapi milik kita bersama, hanya kebetulan diterbitkan Distrik 8. “Bahkan kedua praeses Distrik 19 dan Distrik 21 adalah penasehat, namanya tercantum dalam boks redaksi,” kata Mori saat diwancarai di tempat terpisah.

Mewakili undangan, sambutan disampaikan SL Gultom, pelanggan dan pembaca setia Suara HKBP, warga HKBP Kebayoran Lama, Jalan Praja, Jakarta Selatan. Banyak komentar dan masukan yang bermakna disampaikan kepada Suara HKBP. St Dr Constantyn S Hutasoit, warga HKBP Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, menyampaikan sambutan mewakili inpirator.
Beberapa sumber yang diwancarai mengatakan, secara keseluruhan Suara HKBP sudah memenuhi syarat sebagai media yang mengindahkan kaidah-kaidah jurnalistik. Majalah ini udah baik walaupun oplah masih minim sebagai media komunitas yang jumlah segmen pasarnya lebih empat juta. Soal isi pun sudah bagus, meskipun suaranya belum “nyaring” betul. Ini hanya soal jam terbang. Wajarlah kalau di sana sini ada kekurangan, baru lima tahun usianya,” kata sumber yang tidak bersedia namanya disebutkan.
Nama-nama inspirator Batak pilihan Suara HKBP; Choky Sitohang, Dr Constantyn S Hutasoit, David M Lumbantobing, Djisman Simanjuntak, Henry P Panggabean, Karel M Sinaga, Luhut B Panjaitan, Marwatal Hutajulu, Merdi Sihombing, Miranda Goeltom, Panangian Simanungkalit, Raden Pardede, Soy Pardede, Titien Simanjuntak, Togap Balduin Silalahi dan Tunggul Situomorang.
Mewakili profil yang pernah dimuat di majalah ini: Mia Panggabean, pianis dan sudah cukup lama melayani sebagai pemain organ di HKBP Palmerah Petamburan, istri Doan Panjaitan (Panbers) Ir Lasmaria Sipahutar, pendiri TK di Griya Dadap, Banten. Pernah juara pertama lomba disain Taman Raya Samosir, suaminya St Ir Sumihar Lumbantoruan MM, uluan HKBP Griya Dadap.
Penulis yang mendapat piagam penghargaan: Pdt Dr Einar Sitompul (Jakarta) Pdt Dr Darwin Lumbantobing (Pematangsiantar) Mika Panusunan Lumbantobing (Jakarta) Pdt Dr Luhut P Hutajulu (Jakarta) Pdt Midian KH Sirait MTh (Pemtangsiantar) SMT Goltom SH (Jakarta) Rena Imelda Siregar ( Cepernis, Pematangsiantar) Johnson Dongoran (Solo) Pdt Maruasas Nainggolan SSi (Teol) (Tarutung)
Piagam penghargaan juga disampaikan kepada representative majalah Suara HKBP: St Daniel Silitonga SH (HKBP Serpong) St Ev C Samosir (HKBP Duren Sawit) Halomoan Lumbantobing (HKBP Ciputat) Rita Siahaan (HKBP Kebayoran Lama) Hotma D Lumbantobing (HKBP Cemara, Tangerang) Hotnida Siahaan (HKBP Kebun Jeruk) Piagam penghargaan juga disampaikan kepada mitra Suara HKBP; St Tonny Aritonang (percetakan)
Hadir juga Praeses Distrik XIV Tebing Tinggi Deli, Pdt Drs Bihelman DF Sidabutar STh yang mendirikan Suara HKBP yang waktu itu Praeses Distrik Jawa Kalimantan. Pantia memberikan penghargaan kepada Pdt Bihelman Sidabutar didampingi istrinya Boru Pardede.
Doa syafaat dipimpin Praeses Pdt Lukman Panjaitan. Doa makan disampaikan Pdt Naser Abednego Silalahi STh, Pendeta Resort HKBP Menteng lama dan doa penutup oleh Pdt Bihelman DF Sidabutar. (bas)

Tidak ada komentar: