Senin, 04 April 2011
ANAK DAN DUNIA MAYA
Hasil riset yang dilakukan Symantec dalam program Norton Online Family Report 2010 di Indonesia, ditemukan 96 persen anak berusia 10 hingga 17 tahun terpapar pengalaman negatif saat mengakses Internet. Temuan ini sekaligus merupakan serangan berbahaya dari dunia maya bagi anak-anak. Belum lagi ancaman yang datang dari konten berbau pornografi yang heboh, juga Internet dapat membahayakan keselamatan anak-anak. Memang, Internet ibarat dua sisi mata uang. Pada satu sisi, ia membuka jendela wawasan yang lebih luas bagi pengguna, tapi pada sisi lain dampak negatif yang datang dari Internet juga banyak dan bervariasi. Responden riset yang digelar selama April terhadap 499 orang dewasa berusia 18 tahun ke atas, termasuk 102 orang tua yang memiliki anak berusia 10 sampai 17 tahun. Lalu responden lain adalah 112 anak berusia 10 hingga 17 tahun. Menurut Effendy Ibrahim, Norton Internet Safety Advocate and Norton Busines Lead untuk Asia, hal negative yang menimpa anak-anak antara lain pornografi, teks berbau seksual, virus komputer, orang asing dan pelecehan.”Yang menyedihkan, ternyata hanya 76 persen orang tua yang mengetahui hal tersebut,” kata Effendy. Kalau memang data itu akurat, berarti, hanya satu dari tiga orang tua di Indonesia yang tahu apa saja yang diakses anak-anaknya saat menjelajahi dunia maya (Internet) di rumah. Ini sejalan dengan kesimpulan 36 persen anak-anak menyadari orang tua mereka tidak menaruh perhatian atas kegiatan anak-anak mereka di Internet. Sebanyak 75 persen anak-anak merasa sudah lebih aman dan leb ih berhati-hati ketimbang orang tua mereka. Penyebabnya, anak-anak berhadapan dengan orang tua yang ketinggalan informasi alias gagap teknologi. Orang tua, menurut Effendy Ibrahim, sebetulnya bisa menetapkan aturan-aturan tersendiri bagi putra-putri saat mengakses Internet. Norton sendiri memiliki layanan bernama Online Family, yang berfungsi sebagai peranti lunak Parental Control. Bedanya, Norton Online Family memungkin terjadinya komunikasi yang intensif antara anak dan orang tua. Anak-anak tahu bahwa orang tua sedang mengawasi mereka dan orang tua akan terdorong menjalin komunikasi dengan anak-anaknya. Norton Online Family menyediakan pengelolaan aturan demi aturan secara mudah. Pengaturan bisa berupa pembatasan situs-situs apa saja yang bisa diakses anak, pengaturan user ID dan password untuk tiap anak, pembatasan waktu akses Internet, hingga pembatasan pengunduhan. Sistem akan mengirim notifikasi berupa e-mail kepada orang tua apabila anak-anaknya melanggar pengaturan tersebut. “Dari situlah orang tua mestinya menjalin dialog dengan anak-anaknya soal mengapa aturan tersebut dilanggar,” ujar Effendy. bas/dari berbagai sumber. Tip Melindungi Anak Sebelum anak Anda menerima teman baru atau berbagi informasi apa pun secara online, pastikan Anda mengatakan kepada mereka tip-tip berikut ini. · Tidak berbicara atau menerima undangan pertemanan dari orang asing di jejaring sosial, pesan instant, forum daring atau dunia virtual. · Jangan mengunjungi situs chat acak hanya karena temannya berpikir itu ide bagus. · Tidak memberikan pendapat yang menyakitkan, gossip atau serangan melawan orang lain melalui pesan instant, situs web atau forum chat. Jadilah orang baik saat online. · Tidak memberikan alamat rumah, nomor telepon, foto, atau detail pribadi di situs umum. Informasi ini akan tersimpan selamanya di situs tersebut. · Pastikan mereka tahu mengatur privasi di jejaring sosial dan hanya mengizinkan akses ke profile, postingan, foto dan video ke teman dan keluarga dekat. · Pastikan password mereka sangat kuat. · Waspadai tautan-tautan menccurigkan, seperti “the funniest video ever” meski berasal dari teman. · Berkomunikasi terbuka dengan orang tua.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar