Senin, 04 April 2011

Wortel Penyangkal Kanker dan Jantung

Wortel selain harganya terjangkau, juga gampang dicari, di pasar tradisionil maupun di pasar modern, supermarket. Bukan itu saja, jenis umbian berwarna oranye ini ternyata banyak khasiatnya bagi kesehatan. Sayuran yang mengandung beta-karoten ini salah satu alternatif menyelematkan perokok aktif maupun pasif dari ancaman racun asap rokok. Berdasarkan hasil penelitian para ahli dari Kansas State University yang membahas hubungan antara vitamin A, radang paru dan emphysema—kondisi di mana paru-paru bengkak karena pembuluh darahnya kemasukan udara. Defenisi vitamin A juga bisa menyebabkan terjadinya emphysema. Penelitian ilmiah yang dipimpin Baybutt itu mengindikasikan bahwa makanan yang mengandung banyak vitamin A bisa membantu mengatasi efek penyebab kanker yang dihasilkan asap rokok. Sebab itu, bisa menurunkan risiko terjadinya emphysema. Richard Baybutt, guru besar nutrisi dari Kansaas University mengungkapkan, penyebab kanker yang ditimbulkan asap rokok—benzo(a)pyrene, ternyata muncul pada mereka yang mengalami defisiensi vitamin A. Fakta inilah yang bisa dijadikan acuan menjawab pertanayaan, mengapa tidak semua perokok mengalami emphysema atau penyakit paru-paru lainnya? Malah banyak perokok yang bisa hidup panjang umur dan sehat sampai usia 90 tahun. “Alsannya, karena mereka mengonsumsi makanan tepat. Dalam hal ini yang mengandung vitamin A,” ujar Baybutt. Sejauh ini vitamin A bisa diperoleh dari wortel, sayuran yang banyak kita temukan di mana pun, termasuk di pasar-pasar tradisionil. Kandungan beta-karoten di dalam wortel akan dikonversikan ke dalam tubuh menjadi vitamin A. Rupanya, wortel diam-diam sudah menjadi legenda. Coba tanya pada teman, apa sih manfaat wortel? Pasti jawabnya, untuk kesehatan mata.Betul, kandungan beta-karoten yang ada dalam wortel memang membantu menjaga penglihatan, terutama pada malam hari. Setelah konversikan menjadi vitamin A dalam organ hati, vitamin ini akan segera menuju jalur retina, tempat senyawa tersebut akan ditransform menjadi rhodopsin—pigmen ungu yang berperan penting dalam penglihatan saat malam hari. Beta-karoten juga dapat memperkuat aksi antioksidan yang membantu menyediakan perlindungan dalam melawan masalah degenerasi dan juga pembentukan katarak serta penyebab kebutaan karena usia. Manfaat lain dari wortel yang masuk marga daucus carota ini memang dikenal sebagai sumber antioksidan dan karoten (beta dan alpha). Senyawa antioksidan pada wortel membantu melindungi serangan penyakit jantung dan kanker. Sejumlah studi epidemiologi memperlihatkan adanaya hubungan antara konsumsi karoten bisa menurunkan risiko penyakit jantung. Salah satu penelitian yang dilakukan terhadap 1.300 orang berusia lanjut, yang mengonsumsi sedikitnya satu buah wortel dalam satu hari, terbukti adanya penurunan risiko serangan jantung sekitar 60 persen. Kandungan karotennya membuat wortel menjadi sayuran yang diburu untuk kesehatan. Bayangkan, hanya dalam satu cangkir wortel terdapat 16,679 IUs beta-karoten dan 3,432 REs (ekuivalen retinol) Atau kata lain, ada sekitar 688,3 persen RDA vitamin A dalam secangkir wortel. Hebat. Masukan karoten tinggi berkaitan erat dengan penurunan sekitar 20 persen risiko kanker payudara pada periode postmenoupausal dan penurunan lebih dari 50 persen kejadian kanker kandung kemih, leher rahim, prostat, usus, kerongkongan dan kanker tenggorokan. Wortel selain bisa dimakan segar, tapi juga bisa dikukus, kemudian dibuat semacam puree kentang. Cara memasak seperti ini terbukti tidak mengurangi nilai gizinya. Ahli gizi, Prof Luke Howard dan asistennya, ST Talcott dan CH Brenes mengukur kadar antioxidant pada wortel segar dan wortel yang sudah dikukus. Hasilnya wortel yang sudah dikukus mengandung kadar antioksidan lebih tinggi dibanding wortel segar. Hasil penelitian ini juga dilaporkan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry, yang dipublikasikan the American Chemical Society. Jadi anggapan sayuran segar itu lebih sehat, tidak selalu benar,” kata Howard. Selamat mencoba. Masukkan wortel dalam makanan Anda. bas/ dari berbagai sumber .

Tidak ada komentar: