Senin, 04 April 2011
ROKOK DAN KECANTIKAN WANITA
Ternyata kebiasaan merokok dapat merusak kecantikan. Selain merokok bisa merusak jantung, paru-paru, otak bahkan seks, tapi juga tiap batang rokok bisa merusak kecantikan wanita. Ada 15 titik kecantikan yang rentan terhadap asap rokok. Kantung mata Kantung mata yang menggantung menjadi cacat bagi kecantikan Anda. Jika punya kebiasaan merokok, kantung mata adalah hal yang akan Anda akrabi setiap pagi. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Johns Hopkins, risiko mengalami masalah tidur adalah empat kali lebih besar daripada teman Anda yang tidak merokok. Karena, merokok di malam hari akan membuat tubuh terjaga. Dari situlah asal-muasal kantung mata yang Anda lihat di pagi hari. Psoriasis Psoriasis adalah suatu penyakit menular yang gejala utamanya adalah muncul warna abu-abu atau keperakan pipih pada kulit yang merah dan meradang. Psoriasis sebenarnya gejala yang umum terjadi, bahkan meskipun tidak punya kebiasaan merokok. Namum, jika punya kebiasaan merokok, risiko terhadap masalah kulit meningkat drastis. Menurut studi yang dilakukan 2007, jika Anda merokok sebungkus sehari selama 10 tahun atau kurang, risiko mengalami psoriasis menigkat 20 persen. Bila kebiasaan merokok sudah mencapai 11 hingga 20 tahun risiko meningkat 60 persen. Jika kebiasaan itu sudah berlangsung lebih dari 20 tahun, risiko lebih dari 20 persen. Bahkan ibu hamil yang menjadi perokok pasif diperkirakan juga mengalami penigkatan resiko psoriasis. Penuaan Para ahli sepakat, merokok dapat mempercepat terjadinya penuaan pada tubuh. Tak heran bila perokok biasanya terlihat satu setengah tahun lebih tua dari rata-rata orang yang tidak merokok. Kulit bisa kelihatan segar dan sehat karena mendapatkan pasokan nutrisi dan oksigen dari darah yang beredar di pembuluh darah yang berada di bawah kulit. Kebiasaan merokok menghambat kelancaran darah sehingga kulit tidak mendapatkan pasokan nutrisi yang memadai. Karang gigi Nikotin adalah zat yang paling ampuh bila Anda ingin menandai gigi dengan bekas tidak dapat dihilangkan dengan cara biasa. Selain pengeluaran membeli rokok, juga harus memasukkan biaya pemutihan gigi di pos pengeluaran rutin Anda. Parut Nikotin juga bisa menyebabkan vasoconstriction, penyempitan pembuluh darah yang dapat menghambat peredaran darah, baik di area wajah maupun bagian tubuh lainnya. Ini membuat pasokan oksigen pada sel-sel tubuh menjadi terhambat. Artinya, jika terluka, akan lebih lama sembuh. Luka biasanya lebih besar dan lebih merah daripada yang dialami oleh mereka yang tidak merokok. Kuku kuning Nikotin pada rokok tidak hanya meninggalkan bekas pada gigi. Zat ini juga meninggalkan bekas yang membandel di kuku jari. Jika dicari di Internet akan ditemukan sejumlah solusi untuk mengatasi masalah ini, seperti jus lemon, zat pemutih. Terkadang solusinya sungguh sangat menyakitkan. Bukankah lebih gampang mengatasinya dengan cara berhentilah merokok. Rambut menipis Bukan hanya membuat kulit jadi keriput, merokok juga merusak rambut. Para ahli berpendapat, racun kimia dalam rokok dapat merusak DNA pada folikel rambut dan menghasilkan sel radikal bebas yang merusak pula. Para perokok memiliki rambut lebih tipis dan cenderung lebih cepat memudar warnanya daripada mereka yang tidak merokok. Penelitian yang dilakukan di Taiwan 2007, menemukan bahwa pria yag merokok memiliki risiko dua kali lebih besar kehilangan rambutnya daripada pria yang tidak merokok. Hal ini setelah memperhitungkan juga factor perontok rambut seperti pertambahan usia dan genetik. Gigi tanggal Merokok juga berisiko besar mengalami berbagai macam masalah gusi dan kanker mulut. Fakta, menurut penelitian yang dilakukan di Inggris, 2005, dan diterbitkan di Journal of Clinical Periodontology, para perokok punya risiko rnam kali lebih besar mengalami sakit gigi dan mulut ketimbang mereka yang tidak merokok. Cahaya wajah pudar Pernah memperhatikan kulit teman Anda yang merokok biasanya kelihatan lebih pudar? Studi yang dilakukan sejak lama, 1985, menemukan bahwa wajah seorang perokok digambarkan sebagai wajah yang memerlukan perawatan fasial lengkap berkeriput dan kusam. Asap rokok mengandung karbonmonoksida, yang menghapuskan kandungan oksigen dan kulit dan nikotin yang menghambat kelancaran peredaran darah sehingga kulit menjadi kering dan warnanya memudar. Merokok juga menghilangkan berbagai macam nutrisi dari tubuh, termasuk vitamin C yang melindungi dan meperbaiki kulit dari kerusakan. Menyembuhkan diri Sejumlah penelitian menemukan bahwa tubuh seorang perokok tidak memiliki kemampuan menyembuhkan diri yang baik. Ini menyebabkan bila seorang perokok menjalani operasi kecantikan seperti face-lift, ekstrasi gigi dan prosedur periodontal, mereka tidak dapat sembuh dengan baik dan cepat sebagaimana kemampuan yang dimiliki oleh tubuh seorang yang tidak merokok. Jadi, begitu rokok membuat kulit wajah Anda mengeriput, bahkan akan lebih sulit memperbaikinya meskipun dengan menjalani operasi komestik. Kutil Meskipun alasan yang belum jelas benar, perokok biasanya lebih rentan terkena infeksi virus papilloma, virus yang dapat menyebabkan tumbuhnya kulit, termasuk yang tumbuh di area kelamin. Meskipun penyakit jenis ini yang muncul di area kelamin biasanya ditularkan melalui hubungan seksual, namun kebiasaan merokok juga ditemukan dapat menjadi factor risiko. Bahkan meskipun jumlah partner seks juga ikut diperhitungkan, menurut sebuah studi, wanita dengan kebiasaan merokok punya risiko terserang virus ini empat kali lebih besar daripada wanita yang tidak merokok. Kanker kulit Merokok merupakan penyebab utama serangan kanker, termasuk di dalamnya kanker paru, tenggorokan dan mulut. Karena itu, tak heran bila rokok juga dapat meningkatkan risiko mengalami masalah kanker kulit. Faktanya, menurut studi yang dilakukan pada 2001 lalu, perokok kemungkinannya tiga kali lebih besar mengalami carcinoma, salah satu tipe kanker kulit paling umum daripada mereka yang tidak merokok. Stretch mark Nikotin yang terkandung dalam rokok merusak serat dan jaringan kulit sehingga menyebabkan kulit kehilangan elastisitas dan kekuatannya. Barangkali, belum Anda ketahui, stretch mark yang biasanya muncul karena mengalami pertambahan berat badan yang drastic (seperti pada kehamilan) dapt juga muncul karena kebiasaan Anda merokok. Perut Buncit Rokok dapat menghilangkan nafsu makan dan sering perokok memiliki berat badan yang lebih ringan daripada orang yang tidak merokok. Namun demikian, jangan cepat-cepat mengambil kesimpulan bahwa rokok dapat menjadi solusi terbaik untuk masalah berat badan. Sebuah studi di Belanda, 2009, menemukan bahwa perokok memiliki lemak visceral lebih banyak di lingkar perutnya ketimbang orang yang tidak merokok. Lemak yang tersembunyi di dalam kulit, ini dapat menimbuni organ internal dan memicu risiko serangan berbagai macam penyakit, misalnya diabetes. Katarak Sebagian besar dari kita kemungkinan akan mengalami katarak dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda di usia 80. Namun, kebiasaan merokok dapat meningkatkan risiko katarak karena membuat lensa mata mengalami stress oksidatif yang berlebihan. Faktanya, menurut penelitian, bila kebiasaan merokok tetap diteruskan, risiko mengalami katarak akan meningkat 22 persen. Kabar baiknya, tidak ada kata terlambat untuk berhenti merokok. Jumlah batang rokok yang Anda hisap merupakan faktor risiko yang lebih penting ketimbang faktor berapa lama Anda sudah punya kebiasaan merokok. bas/healthylife
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar